Sejumlah Kegiatan di Desa Medan Tempur

Sejumlah Kegiatan di Desa Medan Tempur

Esaunggul.ac.id. Tiga Dosen Universitas Esa Unggul yakni Ratnawati Yuni Suryandari, Ken Martina Kasikoen, Elsa Martini dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul  menggelar 21 Agustus 2021 pengabdian Masyrakat di Desa Tempur. pengabdian ini bertajuk Pemulihan Pariwisata Di Era Pandemi Covid-19: Penyuluhan Pengembangan Desa Wisata Di Desa Tempur, Kabupaten Jepara.

Dalam keterangan yang dihimpun oleh esaunggul.ac.id, Ratna salah satu dosen yang ikut dalam pengabdian masyarakat mengatakan  Desa Tempur merupakan desa tersembunyi dengan pemandangan alam yang indah karena  berada di lereng pegunungan Muria. Di Desa Tempur terdapat beberapa potensi obyek wisata yang belum dikelola dengan baik. Selama pandemi Covid-19, objek wisata, kafe dan warung yang berada di desa tersebut banyak yang tutup karena sepi pengunjung.

Ratna pun melanjutkan Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan tentang pengembangan dan pemulihan wisata di era pandemi Covid-19. Mitra usaha dalam program ini adalah Pemuda Karang Taruna. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah survei lapangan pemetaan potensi obyek wisata dan penyuluhan pengembangan desa wisata berbasis protocol kesehatan Covid-19.

“Penyuluhan berjalan dengan baik, dan sebanyak 20 orang peserta mengikuti penyuluhan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2021. Setelah menjalankan program ini, masyarakat Desa Tempur terbuka fikiran dan pengetahuan mereka terkait dengan pengelolaan desa wisata.” ucapnya.

Dirinya pun mengatakan  Jenis desa wisata yang dapat dikembangkan di Desa Tempur ialah desa wisata tipe terbuka yang berbasis keindahan alam. Beberapa potensi objek wisata yang dapat dikembangkan yaitu, Bukit Bejangan, Kali Ombo, Candi Angin, Candi Bubrah, Air Terjun, Puncak ‘Punuk Sapi’, hamparan persawahan, dan infrastruktur penunjang desa wisata seperti kafe, warung dan homestay.

” Pemulihan wisata di Desa Tempur  di masa pandemi Covid 19 adalah dengan penerapan protokol kesehatan di lingkungan desa untuk menekan laju Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Implikasi dari program pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat Desa Tempur diharapkan mempunyai kemandirian secara ekonomi, serta dapat mewujudkan desa mereka sebagai salah satu desa wisata unggulan di Kabupaten Jepara,” terangnya.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Dirinya bersama tim pengabdian masyarakat pun mengatakan Diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dan kerjasama yang baik antara warga desa, Pemuda Karang Taruna, serta pemilik homestay, warung dan kafe, agar pengembangan desa wisata Tempur berjalan dengan lancar.

“Pengembangan desa wisata Tempur, di mana salah satunya melalui pengembangan kafe dan sejenisnya, harus menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Hal ini dilakukan agar laju penyebaran Covid-19 dapat ditekan dan pemulihan wisata dapat berjalan dengan baik,” tutupnya.