Esaunggul.ac.id, Peristiwa gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin 21 November 2022 sekira pukul 13.21 wib menewaskan sedikitnya 300 orang. Sekitar 70 ribu warga terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi di sekitar 200 titik pengungsian. Gempa ini dirasakan hingga Bandung, DKI Jakarta, Tangerang, Rangkasbitung, dan Lampung. Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan yang parah di wilayah sekitar. Dari kejadian tersebut berbagai pihak elemen masyarakat banyak berempati mengulurkan bantuan untuk para korban, termasuk juga dari pihak akademisi atau Universitas. Dalam hal ini Universitas Esa Unggul juga turut serta memberikan bantuan dimana pemberian bantuan tersebut bekerjasama dengan kemendikbud yang berada dibawah pengawasan LLDIKTI III masuk kedalam tim Relawan LLDIKTI (REDI) yang peletakan poskonya di CiGeunang desa mangun kerta dan bekerjasama dengan Kemenkes yang peletakan poskonya di desa ciputri kecamatan Pacet kabupaten Cianjur dimana daerah tersebut belum banyak terjangkau oleh para relawan.
Tim relawan Universitas Esa Unggul yang didalamnya terdiri dosen- dosen dan mahasiswa yang mewakili dari masing- masing Fakultas pada hari jumat malam tanggal 25 November 2022, terjun langsung ke lokasi bencana untuk melakukan analisis situasi atau asasment lapangan sekaligus mendirikan posko relawan di sana dipandu oleh petugas puskesmas setempat.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh tim yang turun ke lapangan selama 2 hari berturut-turut (26-27 November 2022), didapat data sebagai berikut:
- Jumlah Tenda Pengungsi :12 Tenda
- Total warga Pengungsi : 358 orang
- Lansia : 22
- Dewasa : 223
- Remaja : 25
- Anak-anak : 50
- Bayi : 35 + 1 Bayi baru lahir
- Hamil : 2 (4 bulan + 7 bulan)
Tim melalukan observasi keliling dengan mendata dan melihat kondisi di lapangan sehingga di dalam analisis ini hal-hal yang diperlukan untuk penanganan dalam kondisi ini perlu memprioritaskan dengan berbagai tahapan. Berikut adalah gambaran kondisi yang ada di wilayah tersebut:
Berikut gambar rumah warga yang terdampak gempa di wilayah Desa Ciputri-Ciherang. Sementara itu, dengan kondisi tersebut warga mengungsi di tenda pengungsian. Adapun kondisi tenda pengungsian adalah sebagai berikut:
Berdasarkan analisis tersebut maka terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas pertama, kedua dan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Adapun bidang-bidang terkait di dalamnya adalah berbagai macam multidisiplin keilmuan.
Dalam tahap tanggapan darurat 1 melibatkan beberapa multidisiplin keilmuan dari berbagai macam fakultas seperti; FIKES, Fisioterapi, Psikologi, FIKOM, dan FT. Adapun kegiatan yang dilakukan dari hasil analisis situasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan beberapa program kegiatan yang dilakukan, maka diperlukan tahapan tim dalam menjalankan program tersebut. Dalam tahap 1 ini terdiri dari 4 batch yang terlibat di dalamnya. Dimana dalam batch ini terdiri dari kurang lebih 15-20 peserta yang di turunkan ke lapangan dari ke-5 fakultas ini. Waktu pelaksanaan 3-4 hari di wilayah bencana dengan bergantian dari tim batch 1 hingga ke-4.
Sementara itu, tahapan dalam kegiatan ini terdiri dari FIKES, Fisioterapi, Psikologi, FH, FKIP, FASILKOM, FE, dan FDIK. Beberapa kegiatan masih secara kontinu dilakukan oleh fakultas yang telah jalan di tahap 1. Adapun kegiatan yang di lakukan dari masing-masing fakultas yaitu:
Dalam tahap ini dilakukan koordinasi sebelumnya sebagai upaya lanjutan dari tahap 1 kegiatan pasca gempa. Tahap ini terdiri dari 4 batch yang masing-masing batch menurunkan kurang lebih 15-20 relawan dari masing-masing multidisiplin keilmuan. Setiap batch menjalankan program sesuai dengan sasarannya dan berkelanjutan hingga di akhir batch.
Dengan demikian, dari beberapa program kegiatan yang akan dilakukan di tahap 2 pasca gempa diharapkan perubahan situasi dan kondisi masyarakat berangsur pulih. Setelah semua program dilakukan tim akan melakukan evaluasi dari masing-masing program di masing-masing tahapan.