Esaunggul.ac.id, Menghentikan penyebaran Virus COVID-19 merupakan kewajiban yang tidak hanya dibebankan oleh pemerintah atau kelompok kepentingan, namun secara lebih luas, peran masyarakat dari beragam profesi, latar belakang agama hingga usia menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan bersama. Salah satunya yang saat ini sangat ditunggu perannya ialah generasi masa kini atau sering disebut sebagai generasi milenial.

Dalam Seminar Virtual Young Talk bertajuk “Peran Anak Zaman Now Untuk Kota yang Sehat dan Nyaman Kala Pandemi COVID-19,” yang diselenggarakan oleh Universitas Esa Unggul, Rabu (06/05) lalu, membahas secara mendalam terkait peran anak-anak muda milenial selama pandemi COVID-19 berlangsung.

Salah satu pembicara yakni Puteri Indonesia Intelegenece dan Berbakat Jawa Barat 2019, Salsabila Syaira, S.IP., M.ipol, menerangkan sejumlah peran anak-anak milenaial saat ini sudah sangat terasa selama wabah COVID-19 berlangsung. Terbukti dibeberapa daerah sudah banyak anak-anak muda dalam rentan usia 18-30 tahun membuat gebrakan mulai dari memberikan sumbangan dalam bentuk sembako, menjadi tenaga sukarelawan, membuat sejumlah platform digital hingga membuat sejumlah konten terkait pencegahan COVID-19 ini.

“Banyak yang bisa dilakukan oleh para pemuda-pemudi generasi milenial zaman Now, gerakan ini banyak muncul dari inisiatif para anak muda untuk berperan dalam membantu pemerintah, perannya pun beragam, bahkan kita tahu semua anak muda ini kan rata-rata kreatif yah, mereka bisa ikut berperan bahkan sambil rebahan, bagaimana caranya? yah mereka membuat konten yang menghibur tenaga medis dan masyarakat serta menyebarkan informasi yang positif terkait COVID-19,” Terang Founder Gerakan Bahagia ini.

Jaring Pengaman Sosialversitas

Wanita yang berprofesi sebagai reporter dan presenter ini melajutkan terdapat 3 peran simple yang dapat dilakukan oleh anak zaman Now, pertama anak muda zaman now harus mau mendorong keterbukaan data penerima Bansos, hal ini penting karena jika bansos tersebut tidak tepat sasaran maka orang-orang yang seharusnya berhak mendapat malah terabaikan. Data ini, lanjut Salsa bisa harus diawasi dan diperhatikan ditingkat pengurus RT/RW setempat, bisa melalui papan pengumuman hingga digitalisasi data.

“Kemudian peran kedua yang dapat dilakukan oleh generasi milenial ialah Aktif dalam melaporkan data yang tidak tepat ke Hotline Kemensos, jika terjadi penyelewengan bansos, Pungli atau salah sasaran kawan-kawan milenial bisa melapor melalui Whatsapp ke nomer 08111022210,” ujarnya.

Kemudian peran ketiga, lanjut Salsa, generasi milenial harus mau berkenalan dengan salah satu program pemerintah dalam hal ini Program Jaring Pengaman Sosial dari pemerintah. Program jaring Pengaman ini merupakan suatu bentuk bantuan pemerintah kepada masyarakat dalam bentuj PKH, Kartu Sembako, hingga Bansos tunai.

“Sebetulnya banyak sekali peran yang dapat dilakukan oleh generasi milenial dalam memerangi COVID-19 ini, baik peran hasil inisiatif sendiri maupun peran yang telah disediakan oleh pemerintah, masalahnya saat ini apakah para generasi milenial yang super kreatif ini mau menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk masyarakat,” terangnya.

Selain Salsabila Syaira, sejumlah pembiacara lainnya juga dihadirkan diantaranya Dosen Praktisi Teknik Perencanaan, Wilayah dan Kota, UEU, Diah Pitaloka Citaresmi, ST, MUDD dan Dosen Praktisi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UEU, Akhmad Faiz Fauzi, ST, M.Eng,. para peserta seminar yang hadir umumnya berasal dari para Akademisi, dosen dan mahasiswa.