Kuliah Umum Planologi

Kuliah Umum Planologi

Kuliah Umum Aplikasi Geomatika Untuk Perencanaan Wilayah Dan Kota di Universitas Esa Unggul

Pengolahan dan penyajian data spasial menjadi informasi merupakan bagian dari perencanaan wilayah dan kota, sehingga pemahaman terkait geomatika mutlak dibutuhkan. Secara definitif,  Geomatika adalah suatu kajian keilmuan dan rekayasa yang mengacu kepada pendekatan terpadu dari kegiatan mengukur, menganalisis, mengelola, menyimpan dan menyajikan deskripsi dan lokasi dari data berbasis muka bumi (georeferenced) atau yang sering disebut sebagai data spasial. Melalui Kuliah umum ini harapannya akan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait peran dan pengembangan aplikasi Geomatika dalam mendukung perencanaan tata ruang wilayah dan kota.

Kuliah umum yang diselenggarakan pada tanggal 17 Maret 2016 di Ruang 811, Universitas Esa Unggul diinisiasi oleh mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota dengan mengundang Prof. Dr.rer.nat. Imam Buchori, ST selaku Guru Besar Universitas Diponegoro, Semarang. Prof Imam merupakan Doktor lulusan Jerman dengan spesialisasi bidang Geomatika. Kuliah umum dengan durasi 2 jam ini dihadiri oleh mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dari Angkatan 2012, 2013, 2014 dan 2015.

Kuliah umum dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik, yaitu Dr. Ir. Nofi Erni, MM dan dipandu oleh Kaprodi Teknik PWK yaitu Ir. Darmawan LC, MURP, MPA. Acara dibagi menjadi dua sesi yaitu paparan dan diskusi.

Pemateri dan Peserta di kuliah umum

Pemateri dan Peserta di kuliah umum

Prof Imam Buchori menjelaskan bahwa dalam perencanaan tata ruang wilayah dan kota, geomatika memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: (1) Media pertukaran informasi (sharing) yang cepat dan akurat antar institusi yang terlibat dalam kegiatan perencanaan tata ruang. Basis data yang baik, dapat dimanfaatkan oleh berbagai instansi sesuai kebutuhannya, hal tersebut yang menjadi dasar pengembangan one map policy; (2) Dukungan dalam pengambilan keputusan dalam penataan ruang; (3) Dukungan dalam proses partisipatif, sebagai media dialog antara pengambil keputusan dengan masyarakat; (4) Media informasi yang cepat dan dinamis, contoh tata ruang yang tanggap bencana; (5) Informasi keruangan terkini yang peka terhadap aspek ruang dan waktu, contoh model perubahan guna lahan; dan (6) Membantu proses analisis sektoral dalam penyusunan dokumen tata ruang. Sehingga optimasi pemanfaatan aplikasi Geomatika akan sangat membantu proses perencanaan Tata Ruang.

Setelah sesi diskusi, Prof Imam berpesan bahwa Sistem Informasi Spasial sangat perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan dan permasalahan di daerah. Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota diharapkan peka terhadap isu sosial dan lingkungan di masyarakat dan mulai mengembangkan solusi melalui aplikasi system informasi spasial.